Mbaba Belo Selambar diawali dengan penyerahan kampil persentabin oleh pihak laki-laki (pelamar). Pihak laki-laki ini harus menyiapkan enam buah kampil tersebut.
Isi dari kampil adalah rokok dan peralatan makan sirih. Lima kampil yang telah disediakan pihak laki-laki diserahkan kepada pihak perempuan. Satu kampil lainnya diberikan kepada kalimbubu singalo ulu emas.
Ritus Mbaba Belo Selambar dapat dikatakan selesai apabila sudah ada kesepakatan dan kesediaan dari pihak perempuan terhadap lamaran yang telah diberikan oleh pihak laki-laki. Lalu, di dalam ritus ini dilakukan ersinget-singet. Dalam ersinget-singet, kedua belah pihak membicarakan hal-hal berikut berikut:
1. Gantang Tumba atau unjuken (Tempat nasi) yang diserahkan kepada keluarga dari pihak perempuan adalah:
○Gantang Tumba atau unjuken.
○Rudang-Rudang.
○Senina Sinaku Ranan.
2. Penyerahan kepada kalimbubu tiga serangkai (telu sada dalanen), berupa:
○Bere-bere.
○Perkempun.
○Perbibin.
3. Penyerahan kepada Anak Beru, yakni perkamben.
4. Penyerahan ulu emas kepada kalimbubu singalo ulu emas.
5. Hari pelaksanaan pesta pernikahan.
6. Pertemuan antara pengantin dengan orang tua.
7. Acara pesta.
8. Tentang acara landek.
9. Tentang undangan.
Setelah ersinget-singet selesai dibicarakan, maka selanjutnya akan diadakan kesepakatan bersama dengan cara melakukan sijalapen ( biasanya dengan keluarga dekat), yang terdiri dari:
- Siapa yang akan menikah (si empo atau si sereh).
- Orang tua (simupus).
- Sembuyak. Senina ku ranan.
- Anak beru tua.
- Anak beru cekoh baka tutup.
- Anak beru menteri.
Setelah acara sijalapen selesai, anak beru pihak laki-laki menyerahkan pundun dan penindih pudun. Pundun dan penindih pundun adalah daun nipah yang diikat. Kedua benda ini adalah tanda kesepakatan yang telah tercapai.Kedua benda ini diberikan kepada pihak perempuan sebanyak lima buah. Isi dari ini kedua benda ini merupakan tentang pelaksanaan nganting manuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mejuah juah