Adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Sumatera Utara , Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara.
Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami yaitu Tanah Karo yang terletak di kabupaten karo.
Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.
Suku Karo memiliki sistem kemasyarakatan atau adat yang dikenal dengan nama merga silima, tutur siwaluh, dan rakut sitelu.
Merga dalam masyarakat Karo terdiri dari lima kelompok, yang disebut dengan merga silima. Kelima merga tersebut adalah:
1.Karo-karo
terdiri dari : Purba, Barus, Bukit, Gurusinga, Kaban, Kacaribu, Surbakti, Sinulingga, Sitepu, Sinuraya, Sinuhaji, Ketaren, kemit, jung, sinukaban, sinubulan, samura, sekali. (berjumlah 18)
2.Tarigan
terdiri dari:bondong, gana-gana, gersang, gerneng, jampang, purba, pekan, sibero, tua, tegur, tambak, tambun, silangit, tendang. (berjumlah 14)
3.Ginting
Terdiri dari: anjartambun, babo, beras, cabap, gurupatih, garamata, jandibata, jawak, manik, munte, pase, seragih, suka, sugihen, sinusinga, tumangger, taling kuta. (berjumlah 17)
4.Sembiring
Terdiri dari: Sembiring si banci man biang : Keloko, Sinulaki, Kembaren, Sinupayung (Jumlah = 4); Sembiring simantangken biang: Brahmana, Depari, Meliala, Pelawi, busuk, colia, muham, maha, bunuaji, gurukinayan, pandia, keling, pandebayang, sinukapur, tekang. (berjumlah 15)
5.Perangin-angin
Terdiri dari:Bangun, Keliat, Kacinambun, Namohaji, Mano, Benjerang, Uwir, Pinem, Pancawan, Penggarun, Ulun Jandi, Laksa, Perbesi, Sukatendel, Singarimbun, Sinurat, Sebayang, Tanjung. (berjumlah 18).
Hal lain yang penting dalam susunan masyarakat Karo adalah rakut sitelu atau daliken sitelu (artinya secara metaforik adalah tungku nan tiga), yang berarti ikatan yang tiga. Arti rakut sitelu tersebut adalah sangkep nggeluh bagi orang Karo, yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
1.kalimbubu
Kalimbubu dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi isteri
2.anak beru
Didefinisikan keluarga yang mengambil atau menerima isteri
3.senina
Didefinisikan keluarga satu jalur keturunan merga atau keluarga inti.
konsep kekerabatan masyarakat Karo adalah tutur siwaluh, yang berhubungan dengan penuturan, yaitu terdiri dari delapan golongan:
1.puang kalimbubu
Diartikan kalimbubu dari kalimbubu seseorang
2.kalimbubu
dikelompokkan lagi menjadi:
1.Kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua
2.Kalimbubu simada dareh
3.Kalimbubu iperdemui
3.senina
yaitu mereka yang bersaudara karena mempunyai merga dan submerga yang sama.
4.sembuyak
artinya adalah orang-orang yang lahir dari kandungan atau rahim yang sama.
5.senina sipemeren
yaitu orang-orang yang ibu-ibu mereka bersaudara kandung. Bagian ini didukung lagi oleh pihak siparibanen, yaitu orang-orang yang mempunyai isteri yang bersaudara.
6.senina sepengalon/sedalanen
yaitu orang yang bersaudara karena mempunyai anak-anak yang memperisteri dari beru yang sama.
7.anak beru
berarti pihak yang mengambil isteri dari suatu keluarga tertentu untuk diperistri.
Anak beru ini terdiri lagi atas:
1.Anak beru tua, adalah anak beru dalam satu keluarga turun temurun.
2.Anak beru cekoh baka tutup, yaitu anak beru yang secara langsung dapat mengetahui segala sesuatu di dalam keluarga kalimbubunya.
8.anak beru menteri
yaitu anak berunya anak beru. Ada pula yang disebut anak beru singkuri, yaitu anak berunya anak beru menteri.
Adapun hal lain kebudayaan suku karo yaitu mempunyai tari tradisional diantaranya :
1.piso surit
2.lima serangkai
3.tari terang bulan
4.tari roti manis
5.tari tiga sibolangit
Selain itu Suku karo juga mempunyai drama tradisional yang sering di sebut Gundala gundala.
Demikian beberapa ulasan suku karo yang dapat saya bagikan,semoga bermanfaat.
Bujur.........mejuah juah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mejuah juah