Arsip Blog

Senin, 27 Januari 2020

Pont du Gard

Pont du Gard adalah jembatan saluran air kuno peninggalan Kekaisaran Romawi, yang digadang-gadang sebagai yang terbesar dan paling harmonis di dunia. Pont du Gard terletak sekitar setengah jalan antara kota Nîmes dan Avignon, dengan masing-masing berjarak sekitar tiga puluh menit berkendara, tepatnya melintasi Sungai Gardon di Vers-Pont-du-Gard dekat Remoulins, département Gard, Prancis Selatan.

dibangun oleh Marcus Vipsanius Agrippa (63 - 12 BC) menantu dari Caesar Augustus adalah tenampungan air terbuat dari batu di antaranya terdapat seberat sampai hingga 6 ton terdiri dari tiga tingkatan, yang paling atas adalah kanal air walaupun tampak bagaikan jembatan terletak di kota Vers-Pont-du-Gard, dekat Remoulins, departemen Gard di Prancis pemasok air bagi Romawi ke Uzès dari Nimes (dahulu kota kuno Romawi yang bernama Nemausus) .
Pont du Gard merupakan tenampungan air sepanjang 50 km (31 mil) yang memiliki fungsi vital sebagai pemasok air bagi penduduk Romawi  dari kota Uzès ke kota Nîmes (dahulu bernama Nemausus). Pont du Gard adalah salah satu karya hidrolik Romawi tertua dan paling menakjubkan yang pernah ada, yang tidak hancur atau roboh hingga saat ini, bahkan setiap cirinya masih lestari dan bisa diamati.

Panjang Pont du Gard adalah 275 meter (899 kaki) dan berdiri tegak  menantang langit pada ketinggian 48,77 m (160 kaki). Dengan ketinggian yang sedemikian rupa, menobatkan Pont du Gard menjadi jembatan tertinggi dari semua jembatan yang pernah dibangun Romawi. 

Seperti yang menjadi ciri khas dari struktur bangunan Romawi, Pont du Gard dibangun tanpa adukan semen. Pont du Gard berisi 50.400 ton batu kapur dengan volume sebesar 21.000 meter³. Setiap batu kapur yang digunakan untuk membangun Pont du Gard, beratnya mencapai 6 ton, dipotong dengan tepat sempurna sehingga mampu menangkis kebutuhan semen. Batu-batu kapur tersebut digali dari tambang di sekitar lokasi yang kemungkinan diangkut ke Sungai Gardon menggunakan kapal. Penggarapan monumen antik ini diyakini telah memakan waktu sekitar 5 tahun dengan mempekerjakan antara 800-1000 pekerja. 

Sepanjang keseluruhan aqueduct yang hampir mencapai 5o km tersebut, aliran air hanya menurun 17 meter (56 kaki) saja, rata-rata berkisar 34 cm/km dengan gradien 1 dari 3.000, mampu menghasilkan deras air yang dapat memasok sekitar 40.000 meter³ (8.800.000 ton air) setiap harinya, yang menghabiskan waktu sekitar 27 jam untuk mengalirkan air dari sumber mata air alami ke kota tujuan. Angka-angka ini mengungkap kejeniusan peradaban Romawi yang menerapkan ketepatan perhitungan yang prima dalam membangun sebuah saluran air. Kemiringan yang elegan menuruni bukit ini, merupakan sebuah prestasi teknik yang luar biasa dari insinyur Romawi yang bertanggung jawab atas konstruksi aqueduct Nîmes ini. 

Sepanjang keseluruhan aqueduct yang hampir mencapai 5o km tersebut, aliran air hanya menurun 17 meter (56 kaki) saja, rata-rata berkisar 34 cm/km dengan gradien 1 dari 3.000, mampu menghasilkan deras air yang dapat memasok sekitar 40.000 meter³ (8.800.000 ton air) setiap harinya, yang menghabiskan waktu sekitar 27 jam untuk mengalirkan air dari sumber mata air alami ke kota tujuan. Angka-angka ini mengungkap kejeniusan peradaban Romawi yang menerapkan ketepatan perhitungan yang prima dalam membangun sebuah saluran air. Kemiringan yang elegan menuruni bukit ini, merupakan sebuah prestasi teknik yang luar biasa dari insinyur Romawi yang bertanggung jawab atas konstruksi aqueduct Nîmes ini. 

Pont du Gard mengalami kerusakan serius pada tahun 1620-an ketika Henri, Duke of Rohan mengeksploitasi monumen agung ini untuk mengangkut banyak artileri (alat berat yang digunakan untuk menembak) selama masa peperang antara royalis Prancis dengan Huguenots. Pada tahun 1743-1747, setelah sekian banyak dekade dalam keterpurukan, akhirnya  insinyur Prancis yang bernama Henry Pitot membangun sebuah jalan yang melekat pada tingkat paling bawah lengkungan Pont du Gard. Jalan itu dijuluki Jembatan Henry Pitot. Pada tahun 1855-1858 sebuah proyek renovasi besar-besaran dilakukan di bawah arahan Charles Laisne.

Pada tahun 1985 Pont du Gard tercatat menjadi salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO yang diklasifikasikan sebagai Grand Sites of selected, dikarenakan dianggap sebagai simbol kejeniusan dan keberanian peradaban kuno yang masih mencuatkan kekaguman hingga hari ini. 

Demikian beberapa fakta sejarah yang dapat saya berikan,semoga bermanfaat.Terima Kasih.

#situsdunia #misteri #arkeologi #penemuankerangka #peninggalansejarah #kotatua #arkeology #kotawisata #pariwisata #wisatabali #tourandtravel #keajaibandunia #tempatangker #misteri #gaib #bendapusaka
#gameonline #gamepc #gameoffline #apkgame #downloadlagu #mp3terbaru #savekpk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mejuah juah

APA itu mbaba belo selambar (adat karo)

Mbaba Belo Selambar yang berarti "membawa sirih selembar" adalah salah satu ritual sebelum pernikahan dalam suku Karo. Ritual...